Breaking News

Kreatif! Penyandang Difabel Serukan Kritik Kesetaraan Dalam Pentas Taman Budaya Jogja


NUSA NEWS.COM || YOGYAKARTA  -
Kreativitas Nanik Indarti tak terbantahkan. Sarjana teater ISI Yogyakarta ini rajin berkarya. Malam ini, Sabtu (16/03/2024) menggelar pentas teater di Sositet Taman Budaya Yogyakarta pukul 20.00 WIB.


Mengusung lakon Keindahan yang Tak Terbatas karya Nanik. Di pentas yang diproduksi Unique Project Theatre ini disutradarai sendiri Nanik, diasisteni Irna NJ.


Seperti karya-karya Nanik sebelumnya, pentas ini juga melibatkan pemain bertubuh mini dan disabilitas dari berbagai daerah. Yaitu Yayas Christy (Kulonprogo), Vely Hilda Elamningtiyas (Banyuwangi), Amin Sumantri (Malang), Ella (Jepara), Rismi (Sleman), Sutrisno (Semarang), Ninit (Malang), Muchlis Mustafa
(Sidoarjo), Lia NR (Sleman), Ragil Taktungdang (Sleman), Lucky Novita (Blitar). Serta pemain umum Dhasy SWAS, Dhyla, dan Gendis.

Menurut Nanik, keterlibatan disabilitas dalam mengakses kegiatan ruang seni budaya di Indonesia masih terbatas dan belum setara. Sehingga pelaksanaan pemajuan pemenuhan hak disabilitas masih terhambat.

"Begitu juga kesetaraan dalam mengakses fesyen dan kecantikan. Keindahan yang Tak Terbatas disajikan dalam bentuk pertunjukan teater instalasi tubuh yang tidak ideal, fesyen show, dan visual. Karya ini dihadirkan untuk menyuarakan isu tentang tubuh-tubuh yang tidak ideal dalam pandangan industri fesyen di Indonesia," terang Nanik.

Disajikan dalam bentuk pertunjukan inklusif bagi disabilitas. Sekaligus sebagai media menciptakan ruang kreativitas sebagai bentuk pemberdayaan melalui media seni.

"Tadi dipentas ada juru bahasa isyarat dan pendamping disabilitas yang membantu dalam mengakses pertunjukan," tambah Nanik.

Nanik yang lahir pada 11 Maret 1985 pernah meraih Hibah Seni Cipta Media Ekspresi. Warga Bantul ini juga menerima penghargaan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, sebagai pemenang Pertunjukan Seni Budaya IDF tahun 2019.

Karya Nanik berjudul Sepatu yang Sama: Kisah Jiwa dan Angka dipentaskan orang-orang bertubuh mini, pengindap achondroplasia tahun 2018. November 2019, Nanik membuat pertunjukan teater berbahasa Jawa bertitel Kahanan, mengangkat isu-isu disabilitas tentang orang-orang bertubuh mini.
Pentas inovatif ini didanai Program Dana Indonesiana, LPDP dan Kemendikbudristek.

(Red/Olivia Rianjani/Mawan).

0 Komentar

© Copyright 2022 - NUSA NEWS