Rangkaian acara akan dimulai sejak pagi hari, dengan titik kumpul di PDHI/Brown Door Kotagede. Setelah doa bersama, rombongan akan bertolak menuju RM Bu Tiwi Tan Tlogo untuk sarapan sekaligus silaturahmi hangat bersama pemilik rumah makan.
Perjalanan berlanjut ke Telaga Nangsri, di mana para peserta disambut dengan tarian tradisional, alunan musik organ tunggal, serta suguhan snack dan minuman penyambut. Nuansa budaya lokal akan menjadi daya tarik utama, menegaskan bahwa pariwisata adalah harmoni antara alam, seni, dan masyarakat.
Tidak berhenti di situ, rombongan juga akan mengeksplorasi Wota Wati, sebuah destinasi penuh pesona alam. Sambutan hangat dari tokoh masyarakat setempat akan memperkuat ikatan kebersamaan antara pelaku industri pariwisata dan masyarakat desa.
Puncak acara akan berlangsung di Pondok Sundak, dengan agenda utama penyerahan donasi sebagai wujud kepedulian GIPI DIY terhadap masyarakat sekitar destinasi wisata. Setelah itu, peserta menikmati makan siang, eksplorasi pantai, serta penutup manis berupa kebersamaan dalam acara sayonara.
Melalui kegiatan ini, GIPI DIY menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Semangat “Satu Tekad, Majukan Pariwisata” diharapkan menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus bersinergi membangun wajah pariwisata Indonesia yang semakin gemilang.
Nn( k.Herman )
0 Komentar