NUSA- NEWS.COM || YOGYAKARTA, Aksi dukungan moril kepada pemerintah kota Yogya untuk menertibkan aktivitas street coffee atau angkringan ( Jawa red ) yang berlokasi di seputaran tempat ibadah baik masjid maupun gereja di Kotabaru Yogyakarta.
Seperti di beritakan beberapa waktu lalu oleh beberapa media pengurus masjid syuhada dan jamaah mengeluhkan atas kebisingan yang di sebabkan aktivitas tersebut disaat menjalankan ibadah di masjid Syuhada.
Beberapa laskar Islam seperti Laskar Santri Nekat, HAMKA Sunan Kalijogo, Kokam, Laskar Hajar Aswad, Laskar MGZ dan lain- lain mengadakan sholat witir dan memberikan statement dukungan kepada satpol PP kota untuk menertibkan kan kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut pun dikeluhkan oleh pengurus Masjid Agung Syuhada karena dirasa mengganggu kegiatan jamaah.
Terlebih selama bulan Ramadan ini.
Ketua Panitia Ramadan Masjid Agung Syuhada Abda Syahirul Alim mengatakan, gangguan yang timbul dari aktivitas street coffee beragam.
Salah satunya terkait dengan lahan parkir yang seharusnya digunakan oleh jamaah, namun malah difungsikan sebagai lapak-lapak usaha kopi dan tempat nongkrong.
Kondisi tersebut, kata Abda, sangat mengganggu aktivitas jamaah.
Apalagi memasuki sepuluh hari terakhir ramadan ini, dimana banyak jamaah Masjid Agung Syuhada ingin melaksanakan itikaf atau kegiatan berdiam diri di masjid dengan niat beribadah.
Dia pun menyampaikan, bahwa gangguan dari adanya kegiatan street coffee tidak hanya dirasakan oleh pengurus masjid saja.
Namun masyarakat dan pengurus gereja sejatinya juga tidak menyetujui adanya kegiatan tersebut.
Itu pula yang mendasari penindakan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jogja beberapa waktu lalu.
Menurutnya, aktivitas street coffee di Kotabaru menjamur sejak tiga bulan terakhir.
Fenomena tersebut berawal dari adanya salah satu cafe yang berada di samping bangunan Syuhada Center milik Masjid Agung Syuhada.
Red: 01
0 Komentar