NUSA NEWS.COM || YOGYAKARTA, Sejumlah Mahasiswa UNY baru saja membuka layanan jasa pengetahuan busana dengan menggunakan metode upcycling fashion yaitu proses mengubah pakaian lama yang telah usang ataupun rusak menjadi sebuah produk baru yang memiliki nilai guna lebih.
Layanan ini diberi nama EduGrowth. EduGrowth memberikan tampilan menarik pada pengimplementasian animasi dalam media pembelajaran sehingga pengguna akan mudah dalam pengoperasiannya dan menjadikan pembelajaran menyenangkan.
Adapun para mahasiswa tersebut diantaranya Maria Fabiola (Pendidikan Tata Busana), Dwi Arfian (Pendidikan Teknik Informatika), Syaza Dyah Kartikarini (Pendidikan Ekonomi) serta Imam Hadi Razak dan Nuriza Ayu Prasilia (Pendidikan Teknik Mekatronika).
Maria Fabiola menjelaskan EduGrowth merupakan platform bimbingan belajar untuk mendukung sarana pembelajaran dalam metode upcycling fashion yang ditujukan bagi kalangan fashion enthusiast, content creator, serta masyarakat yang ingin membuka usaha di bidang fashion, terlebih pada remaja usia 15 hingga 30 tahun.
“Platform ini tersedia dalam Bahasa Indonesia dan terdapat fitur Q&A sebagai sarana untuk komunikasi antara pengguna kursus dengan mentor sehingga setiap persoalan yang ingin ditanyakan dapat terjawab dengan baik, " kata Maria, Rabu (31/7).
"Jadi EduGrowth hadir untuk memberikan progam wawasan pengetahuan terkait metode upcycling fashion yang tertuju pada fashion enthusiast, content creator, serta masyarakat yang ingin membuka usaha di bidang fashion,"lanjutnya.
Sementara itu, Dwi Arfian mencontohkan pada penerapan pembelajaran platform EduGrowth yakni misalnya dress yang digabungkan dengan blouse, kemeja, atau celana, namun tidak menghilangkan ciri khas masing-masing busana tersebut.
“Sehingga dengan mempelajari penggunaan metode upcycling dalam bidang fashion mampu mengatasi dampak limbah bagi lingkungan sekitar dan tempat pembuangan akhir,"ungkapnya.
Karena menggunakan metode upcycling, menurut Dwi alasana ini dibuat sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan lingkungan, mengingat masih melimpahnya limbah fashion.
"Kemudian, dengan mempelajari penerapan metode upcycling dalam bidang fashion maka turut menyukseskan Sustainable Development Goals nomor 12 tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab atas konsumsi dan produksi yang telah dilakukan", jelasnya.
Terkait pembuatan produk ini, Imam Hadi Razak menjelaskan, diawali dengan pembuatan alur pengguna dan desain basis data dari website EduGrowth.
Kemudian, pada alur pengguna menggunakan format diagram alir (flowchart) terkait proses pengguna dalam menggunakan website dari mulai tampilan awal hingga penyelesaian bimbingan belajar. Desain basis data menggunakan Unified Modelling Language yaitu diagram kelas guna menjabarkan kebutuhan tabel data, relasi, dan fungsi yang dibutuhkan.
"Dilanjutkan menggunakan Figma melalui Google Chrome untuk membuat desain tampilan dan pengalaman pengguna, yaitu penempatan komponen/layouting website, gambar ilustrasi, gaya tipografi, penyesuaian warna, dan komponen interaksi berupa tombol, kotak masukan, dan baris navigasi," terang imam.
Nuriza Ayu Prasilia melanjutkan, pemrograman untuk membuat tampilan pengguna dalam bentuk halaman website dan integrasi basis data dengan back-end website agar pengguna dapat melakukan manipulasi data (lihat, tambah, perbarui, dan hapus) secara dinamis dan real-time.
Tahap ini berpedoman pada flowchart alur pengguna dan diagram kelas basis data website EduGrowth.
“Penyusunan konten, yakni materi pembelajaran upcycling fashion dilakukan secara paralel bersamaan dengan tahap pemrograman," jelasnya.
Terhadap materi dimasukkan ke dalam basis data yang telah terintegrasi dengan website kemudian memasang website yang dikembangkan ke dalam web server agar bisa diakses oleh banyak orang untuk uji fungsionalitas platform, termasuk uji kegunaan sistem (SUS), uji aksesibilitas (WCAG), dan uji tingkat penyelesaian tugas/Task Completion Rate.
Syaza Dyah Kartikarini turut memberikan contoh karya yang telah dibuat melalui EduGrowth yakni berupa baju flannel bekas yang di-upcycling menjadi tas.
“Ini menjadi salah satu wawasan baru dalam bidang fashion sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha,"pungkasnya.
Diketahui, karya ini berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Belmawa Kemendikbudristek dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKMK tahun 2024.
Tag : #Mahasiswa UNY, #Layanan,EduGrowth, #Platform, #Metode upcycling, #Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKMK tahun 2024,
Red: / 06
0 Komentar