NUSA NEWS.COM || JOGJA- Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi (BPKSF) DIY menggelar Workshop selama 2 hari (16-17/7) di Greenhost Hotel Jl. Getilya Prawirotaman Yogyakarta. Workshop diikuti 20 Ketua LPMK dan 20 unsur Karang Taruna dari Zona Inti dan Zona Penyangga situs Warisan Dunia Sumbu Filosofi atau The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks. Para Ketua LPMK di Kawasan Sumbu Filosofi (KSF) ini dikukuhkan sebagai anggota POKJANIS SUMBU FILOSOFI sejak situs Sumbu Filosofi dalam proses pengajuan ke UNESCO sebagai Warisan Dunia 5 tahun silam.
Budi Supardi,Kepala Seksi Edukasi Humas Monitoring dan Evaluasi BPKSF mengatakan,” Sebelum Workshop para Ketua LPMK kami bekali Sejarah Konsep Sumbu Filosofi dan Tehnik Pendampingan Masyarakat selama 4 hari (4,8,9 dan 11 Juli) di Museum Sonobudoyo.”
“Selama 2 hari ini kami memiliki tugas menyusun usulan Program yang rencananya akan didanai Danais, salah satu kegiatan yang kami usulkan adalah Pawiyatan Abdi Dalem Kraton yang akan diikuti 20 Ketua LPMK, harapannya ke depan kami Pokjanis KSF yang terjun ke masyarakat menyosialisasikan keberadaan warisan dunia Sumbu Filosofi ini menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Kraton Yogyakarta. Dikarenakan 90 % dari 144 atribut Sumbu Filosofi adalah bangunan Kraton Yogyakarta” tutur Sri Herawati SH, M.Si. (Ketua LPMK Panembahan) didampingi Haryawan Emir Nuswantoro, SS, SE (Ketua LPMK Kadipaten).
“Kami Ketua LPMK di njeron Beteng (wilayah Kemantren Kraton) bertiga dengan Bu Herawati dan Pak Taryoko berbagi tugas untuk mengawal program Si SUFI KENDALI, Si SUFI BUDAYA, dan Si SUFI EKONOMI, supaya dapat berperan dalam Perawatan/Pemeliharaan Fasilitas Pendukung, Promosi KSF, Pemberdayaan Masyarakat, dan Pengawasan/Pengendalian Bangunan Warisan Budaya KSF,” papar Haryawan Emir Nuswantoro, SS, SE.
Hal senada diungkapkan Ir. Sutaryoko (Ketua LPMK Patehan), “Kami mengampu di wilayah kelurahan Patehan yang meliputi bangunan bersejarah yang tak terpisahkan dari keberadaan Kraton Yogyakarta yakni komplek pemandian Tamansari."
Sedangkan Suparyanto (Ketua LPMK Suryatmajan) berharap, “Kelurahan yang berada di zona inti dan zona penyengga kawasan Sumbu Filosofi haruslah diberikan kewenangan khusus mengusulkan kegiatan melalui Danais supaya bisa berperan optimal menjaga Kawasan Sumbu Filosofi (KSF)".
Red : (KHS) / 03
0 Komentar